Kalau kita melihat kejadian di media masa, banyak sekali perkelahian
antar warga. Kejadian ini sebenarnya bukan hal yang baru, Tetapi sudah
ada sejak Orde Baru. Hanya saja setelah era reformasi, kejadian ini
nampak kembali.
Kalau kita tinjau memang banyak faktor yang
menyebabkan terjadinya perkelahian antar warga. Bisa terjadi karena
sulitnya mencari lapangan pekerjaan, sulitnya mencari penghidupan atau
hasil kerja yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari -
hari. Bisa juga terjadi karena kecemburuan social dimana tetangga yang
lain lebih mampu dan terpandang dari pada dirinya. Atau juga bisa
terjadi karena keadaan politik, dimana adanya unsur perbedaan politik
antara tetangga satu dengan tetangga yang lain, ini biasanya terjadi
ketikan menjelang di laksanakannya PEMILU.
Nah untuk membina kerukunan antar warga
dan mencegah terjadinya perkelahian antar warga haruslah dimulai dari
kita sendiri. Kerukunan, Ketertiban, kesehatan antar tetangga atau pun
antar desa merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga kestabilan
hidup berbangsa, juga factor vital bagi kelangsungan kehidupan semua
orang yang normal. Apalah artinya kekayaan yang kita punya, jika ingin
keluar rumah saja kita harus was - was. Ketika juga tidak akan tenang
jika anak kita hendak berangkat sekolah atau bermain bersama teman -
temannya jika kerukunan antar warga tidak terjalin.
Sebenarnya
kerukunan yang kita harapkan ini adalah tanggung jawab kita bersama,
bukan hanya pihak berwajib atau pihak keamanan desa atau bukan hanya
kaamanan tokoh masyarakat dan tokoh agama, tetepi juga merupakan
tanggung jawab pribadi masing - masing. Apa yang kita lakukan untuk
memenuhi kebutuhan hidup tetap membutuhkan orang lain, ketika rumah kita
yang bocor, pintu yang rusak kita ambil tenaga dari tetangga kita atau
tetangga kampung kita. Nah itulah hidup tidak selalu dipandang dari segi ekonomisnya, untung dan ruginya, tetapi mengandung segi social dan keseduluran / nilai persaudaraan yang utama , yang akan kita bina dan senantiasa kita pupuk bersama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar